ilmu kita: Profil Martono

Jumat, 11 April 2014

Profil Martono

Tentang Martono


lahir Di garut pada tanggal, 06 februari 1987 dari seorang ibu berprofesi sebagai pedagang, dan ayah berprofesi sebagai wiraswasta. anak ke tiga dari 6 bersaudara saya dibesarkan sebagai anak laki2 yang selalu mendapatkan kasih saya dari ibu, yang pada waktu itu menginginkan anak laki2. waktu terus berjalan hingga saya tumbuh dan tumbuh. saya mulai menginjakan sekolah di bangku TK di sekolah Al-Hikmah tarogong desa jati, setelah lulus saya melanjukan sekolah di sekolah dasar Jati II, tidak terlalu pintar dan hanya memiliki kerajinan dalam sekolah pada saat itu saya tidak punya mimpi untuk menjadi yang terbaik di sekolah dasar, yang penting masuk dapat nilai pas-pasan dirasa sudah cukup agar saya bisa naik kelas sampai saya lulus. setelah saya lulus dan mendapatkan nilai NEM terbaik pada saat itu saya melanjutkan sekolah menengah pertama di SLPN 1 tarogong atau yang dikenal dengan SMP Hampor . disana seperti biasa saya hanya menjadi anak yang rajin saja, tapi tidak mau disebut pintar karna saya memang pas-pasan, dan setelah saya lulus di SMP hampor pada saat itu saya mencoba mengadu nasib untuk mengikuti seleksi di sekolah terbaik digarut yaitu SMKN 2, alangkah sialnya pada saat itu saya tidak diterima disekolah itu dikarenakan tes fisik saya jeblok. kemungkinan juga tes tulis saya juga parah karna saya memamg pas-pasan.
saya tidak putus asa saya tetap melanjutkan pencarian jati diri saya dengan masuk menjadi siswa di sekolah nomor dua setelah SMKN 2 yaitu SMK YPPT Garut, dan disana saya memilih jurusan sesuai dengan minat dan hobi yang saya minati yaitu jurusan Teknik Informtika, disana saya bertemu dengan orang-orang hebat yang sampai saat ini mereka selalu menjadi panutan saya. disekolah itu saya terpilih menjadi siswa cabutan yang memeilik nilai yang terbaik. maka saya dipindahkan menjadi kelas unggulan pada saat itu, sial sekali pada saat itu banyak teman-teman saya yang salah alamat dengan kelas cabutan itu karna memang nilai yang mereka dapatkan palsu bohong.karna mereka dapat nilai yang tidak mereka dapatkan dengna hasil jeripayah mereka. dan akhirnya saya lulus.
setelah saya lulus saya berniat untuk mencari kerja karna memang saya sekolah untuk mencari uang agar dapat membantu ibu saya mencari uang. tapi Allah SWT berkehendak lain, saya menganggur selama setahun, dan akhirnya saya memutuskan untuk melanjutkan kuliah di AMIK GARUT yang saat itu saya juga bukan punya uang. karna saya tidak mendapatkan dukungan siapapun untuk melanjutkan. tapi karna tekat yang kuat saya memaksa ibu saya agar dapat mendukung saya melanjutkan sekolah. dan akhirnya ibu saya setuju dan pada ssat itu saya mempunya komitmen dengan ibu, saya harus menabung, setelah saya masuk, saya hampir tidak meneruskan kuliah saya karna ketiadaan biasa pada saat itu ibu saya sakit=sakitan dan saya pun berpikir mungkin lebih baik aku bantu ibu untuk cari uang bukan untuk menghaburkan uang, dan kebetulan ada yang menawarkan kepada saya agar ikut menjadi karyawan di toko IT yang beralamat di Bekasi. dan akhirnya saya menerima tawaran itu,dan keesokan harinya saya berangkat. tidak nyaman dengan pekerjaan yang diberikan dan salary yang begitu kecil. maka saya putuskan untuk berhenti. 
setelah itu saya kembali ke garut untuk melan anjuktkan usaha ibu saya yaitu berjualan ikan di pasar. ibu saya menangis karna melihat sya putus kuliah, dan akhirnya ibu saya bangkit dari keterpurukan dan menyuruh saya agar melanjutkan kuliah. dan ibu berpesan kepada saya agar kelak kamu harus jadi orang kantoran, tidak boleh seperti ibu.semenjak itu saya menangis dan saya janji pada ibu suatu saat nanti cita-cita mu akan saya jadikan kenyataan. setelah itu saya kuliah seperti biasa dan teman2 saya begitu senangnya melihat saya kembali ke kampus. dan setelah itu saya berlomba untuk menjadi yang terbaik di kampus, alahamdulillah, subhanallah saya mendapatkan bea siswa di AMIK garut selama setahun penuh, saya tdak bayar uang kuliah lagi karna pada saat itu saya menjadi mahasiswa yang aktif di kelas. dan saya sampakan kepada ibu saya , dan ibu begitu senangnya .
tidak lama kemudian saya mendapatkan cobaan terbesar dalam hidup saya  yaitu ibu saya meninggal dunia dalam waktu yang singkat, begitu hancur persaan saya saat itu. dan kalau pun bisa sejak saat itu rasanya saya ingin ikut bersamanya. saya sperti orang gila meretapi kepergian ibu saya. tapi hidup harus terus berjalan, saya pun dengan berani melanjutkan kuliah sambil berjualan ikan di pasar tanpa seorang ibu, dan saya pu harus menghidupi adik-adik saya yang masih kecil dan bersekolah. dan saat itu pun saya jarang masuk, dan dosen saya pun selalu menyanyakan saya, begitu saya masuk kuliah dosen saya selalu menenangkan saya, saya mulai bangkit kembali. dan saya lulus  dengan merengkuh gelah Amd,kom dengan IPK 3,53 saya pun lulus dan akhirnya menikah dengan wanita pilihan saya dan ibu saya. setelah saya menikah saya tak kunjung mendapatkan pekerjaan yang cocok. dan saya pun terus berjualan untuk menafkahi istri dan adik2 ku. setelah 6 bulan brjalan saya melamar ke setiap perkatoran di daerah garut tapi hasilnya nihil. dan stelah itu saya memutuskan untuk melamar ke luar kota garut, tangerang, bekasi dan jakarta adalah kota2 yang sudah saya banjiri dengan lamaran kerja saya, dan pada akhirny kota tangeranglah yang memberi saya kesempatan bekerja, di perusahaan international yaitu PT.Victory Chingluh Indonesia yang bergerak di bidang industri sepatusampai saat ini,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar